Selama ini sudah hampir banyak
pertanyaan, “Nin..mana pacarnyaaa? Pacarnya Riki aja, tante tau..” atau ngga, “Cobaaa,
yang lagi deket tuh dikenalin ke Mamanya..” sampe udah frontal banget, “Jek,
cariin si Nindy pacarlah. Temen kantor aja, yang udah kerja ya.” Sampe-sampe..
kalo ada sodara atau anak temennya Papa yang nikah, “Nindy nyusul ya..”
Dulu sempet kesel, sampe bosen digituin terus. Lama-lama ikhlas dan
berpikir ada hikmah besar dibalik semua ini. bapak-bapak, ibu-ibu, oma-opa,
tante-om.. tenang aja..Nindy masih suka lakik kok. Yang ngedeketin sebenernya
banyak (bisalah dibikin boyband) tapi kan Nindy udah bosen main pacar-pacaran. Dan
kalo dipikir-pikir, pacaran itu banyak mudharatnya ya, Iya.
Ini salah satu takdir Allah swt. Ya.
Mungkin sekarang aku diberi waktu untuk memantaskan diri. Memperbaiki diri dan
menginstrospeksi diri, agar menjadi Nindy yang lebih baik lagi. Karena aku
punya satu keinginan : Siapapun kelak dia yang akan menjadi imam untukku dan
keluargaku, aku ingin dia jauh lebih baik daripada aku. Agamanya, yang utama. Kalo
dipikir-pikir, aku.. bisa aja sih dari sekarang cari.. dan dapet. Jreng! Tapi ya
itu tadi, asal dapet. Sekedar nemenin nonton atau makan saat suntuk. Udah itu
aja? Kasian. Dan aku.. ngga setega itu.
Sekarang, aku diberi waktu untuk –ibaratnya
sendiri dulu. Lebih sering menghabiskan waktu hang out sama mama, melakukan
hal-hal yang aku senangi sampai menikmati detik demi detik serpihan nafas hidup
sebagai seorang yang jomblo. Tidak begitu ngenes, menurutku. Kecuali kita
sendiri yang membuat definisi dan kata ‘ngenes’ itu menguasai hati kita. Ambil hikmahnya
: mungkin Allah swt ingin aku banyak menghabiskan waktu dengan mama. Sekedar mengantarkannya
ke acara pengajian, rumah temannya sampai nonton bioskop atau kulineran. Hal yang
tidak semua anak gadis bisa melakukannya, tapi bisa kulakukan meskipun aku
tidak punya pacar J
-----Teman, takdir Allah swt pasti
baik, bukan? Dan ingat.. diantara sekotak lumpur pasti terdapat seekor ikan. Kejadian
atau peristiwa yang membuat kita berpikir keras mengapa harus kita yang
mengalaminya.. selalu ada sebutir permata hikmah yang tersembunyi.