Jumat, 17 Januari 2014

Bukit dan Sabar.

Teman.

Beberapa hari ini, aku mengalami kebingungan yang amat sangat. Sudah hampir 2 minggu aku selalu memikirkan tentang bukit. YA. Bukit. Impasnya, beberapa temanku menjadi google untukku.
Pertanyaan dari, ”Bukit yang viewnya bagus di Bandung dimana?”, sampe ke pertanyaan, ”Bukit hati kamu udah ada daki belum?”, okesip pertanyaan kedua itu boong. Yakhellleeees nanya gituan ke anak cowok. Bisa disirem pake aer kembang mawar.
Sampe pada akhirnya di sebuah maghrib yang sorenya ditemani hujan turun, selepas sholat.. aku merasa ada sesuatu yang menarik tanganku dan keinginan jiwa serta ragaku untuk mengambil Al-Quran beserta terjemahannya.
Dan ngga tau kenapa, tumben bangetnya.. aku pengen baca daftar isinya dulu. Padahal biasanya kalo baca yaaa, nerusin pembatas yang dibaca sebelumnya aja. Aku merasa ada sesuatu yang beda.
Sampai pada akhirnya aku nemuin satu surat. Namanya Surat At-Thuur. Dan Thuur yang dimaksud disini memang nama sebuah bukit. Yaitu bukit Thuur. Setelah membaca sampai suratnya habis, saya mencoba membaca dan memahami terjemahannya.
Begitu banyak arti yang terkandung dalam suratullah ini. Dari permasalahan yang dihadapi di dalam keluarga, balasan untuk orang-orang yang bertaqwa dan yakin serta bersyukur atas segala nikmatNya, sampai pada akhirnya aku temukan satu kalimat arti dalam ayat ke 48.

”Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu.”

          Deg! Jantungku berdetak hebat. Seketika aku tak menyadari kalimat itu kubaca berkali-kali. Teman, ada banyak cara Dia untuk berkomunikasi dengan hambaNya. Mungkin aku memang sedang merasakan keterburu-buruan (halah). Dan memang kurang sabar. Sabar dalam menunggu ketetapanNya. Nah. Ketetapan disini pasti artinya jamak. Dan aku akan mengambil satu makna dan juga hikmah yang dapat aku petik : ketetapanNya adalah surprise dariNya! :”>
          Ya Rabb, terimakasih Engkau masih mau mengingatkan hamba dengan cara seperti ini. Terimakasih untuk selalu available disaat hamba butuh pinta dan pertolongan. Jaga terus jalan hidup hamba sampai akhirnya hamba kembali ke rengkuhanMu.
          Teman. Banyak cara komunikasi Allah swt yang mungkin selama ini kalian tidak sadari. Tapi, pesanku, teman.. ingatlah.. Sekecil apapun suara hati kalian yang kalian bisa dengar, jika itu mengarah ke kebaikan, ikutilah.


Ini kisahku. Bagaimana denganmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar